Hai perkenalkan, nama saya..
- Saputria Cania A.
- Aug 9, 2019
- 3 min read
Namaku Pricilia Agatha, aku lahir dan menetap di Kota Bukittinggi, kota kecil yang terletak di provinsi Sumatera Barat. Mendengar kata Bukittinggi akan mengingatkan kalian dengan Jam Gadang bukan ? Terletak di jantung kota menjadikan Jam Gadang sebagai ikon Kota Bukittinggi. Di kota kecil inilah aku tumbuh dan berkembang, mengenal hal-hal baru dan menemukan dirimu.
Ceritaku dimulai saat usia 12 tahun, tepatnya saat menginjak bangku Sekolah Menengah Pertama. Saat dimana seragam putih merah digantikan oleh seragam putih biru. Konon katanya, seragam putih biru ini memiliki makna tersendiri. Warna biru dipilih karena warna ini mencerminkan rasa percaya diri dan mandiri. Pelajar yang mulai memasuki usia remaja ini diharapkan mampu membangun rasa percaya diri sekaligus mulai untuk belajar mandiri.
Sekolah Menengah Pertama (SMP), apa yang muncul dibenak kalian saat mendengar kata ini? sebagian akan berkata “Aah masa yang indah, saat dimana semua hal terasa menyenangkan dan tidak ada beban hidup yang berarti.” Namun beberapa orang mengingat masa SMP mereka sebagai masa dimana tugas dan PR menumpuk yang harus dikerjakan. Begitulah kehidupan, disetiap perjalanan tentu ada suka dan duka bukan ?
Aku menempuh pendidikan di SMP Negeri 2 Bukittinggi, sekolah dengan segudang prestasi. Orang tua ku selalu memilih sekolah negeri dibandingkan sekolah swasta. Mereka berfikir bahwa bersekolah di sekolah swasta hanya akan membuang-buang uang karena faktanya sekolah swasta di kota ku ini tidak lebih baik jika dibandingkan dengan sekolah negeri. Masa SMP yang aku alami kurang lebih sama seperti orang pada umumnya tidak jauh dari belajar, pergi les dan bermain. Perbedaan besar yang ku rasakan saat beranjak dari SD ke SMP adalah saat SD tidak ada yang namanya berorganisasi sedangkan di SMP ini kita dituntut untuk mengikuti salah satu organisasi di sekolah yang sesuai dengan minat dan bakat yang kita miliki. Saat itu aku mengikuti organisasi Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) dan Pramuka. Alasan memilih dua organisasi tersebut adalah karena dulu aku tipe anak yang senang tantangan dan suka berpetualang. Yah sedari kecil memang aku dikenal sebagai cewek tomboy heheee...
Pertama kali memasuki masa SMP ini, aku hanyalah seorang remaja yang tidak tahu apa itu cinta. Bagiku cinta hanya hal keren yang bisa didapatkan oleh remaja hits dikalangannya. Mari kita mulai kisah cinta itu dengan sebuah kata bijak, “cinta tidak datang karena kita mencarinya, namun cinta akan datang bila waktunya tiba”. Kata itu paling tepat menggambarkan bagaimana aku bisa mengenal dia.
Minggu pertama setelah Masa Orientasi Siswa (MOS) berakhir, kakak kelas mengumumkan bahwa bagi siswa yang mengikuti organisasi Paskibra harus berkumpul di lapangan sepulang sekolah. Tepat pukul 12.30 WIB bel pulang berbunyi dan aku segera bergegas ke lapangan. Disana terlihat beberapa anak berdiri membentuk barisan seperti saat upacara bendera. Aku berlari kecil dan segera masuk ke dalam barisan tersebut. Pada pertemuan kali ini, kami disuruh untuk memperkenalkan diri dan mengutarakan alasan kenapa memilih organisasi Paskibra. Giliran ku pun tiba, aku maju ke depan dan dengan lantang memperkenalkan diri.
“perkenalkan nama saya Prisilia Agatha, dipanggil Lia. Alasan masuk Paskibra karena suka tantangan dan ingin menjadi anggota Paskibra tingkat Nasional. Sekian terimakasih”
Setelah itu aku kembali ke barisan dan sesi perkenalan dilanjutkan. Setelah perkenalan berakhir kami diberi waktu 15 menit untuk beristirahat. Saat itu aku bertemu dengan teman lamaku, namanya Indira Alfianda, dipanggil Dira. Kebetulan aku satu SD dengan dira dan juga pernah satu kelas dengannya. Tak terasa waktu istirahat pun berakhir dan kami kembali ke barisan. Setelah itu kakak kelas memberikan materi dasar mengenai Paskibra dan mengumumkan bahwa akan ada latihan Paskibra setiap hari Sabtu sepulang sekolah. Pertemuan pertama Paskibra ini berakhir pada pukul 17.00 WIB.
Hari-hari berikutnya kulewati dengan sangat menyenangkan. Belajar dengan giat dan mengikuti latihan Paskibra setiap hari Sabtu. Tidak begitu sulit bagiku untuk berbaur dengan teman-teman Paskibra. Dalam waktu singkat kami semua menjadi teman akrab berbagi suka duka dan tawa bersama.
Comments