top of page

Awal dari pertemuan

  • Saputria Cania A.
  • Sep 29, 2019
  • 2 min read

Kehidupan sekolahku sangatlah monoton, namun menyenangkan. Layaknya siswa kebanyakan bangun di pagi hari sungguh menyebalkan. Hari-hariku dimulai setiap pukul 6 pagi. Dimulai dari mandi, berpakaian seragam yang rapi, lalu berangkat ke sekolah dan tentunya tidak lupa berpamitan kepada orang tua. Cukup monoton bukan ? begitulah kegiatan di pagi hari setiap siswa pada umumnya.


Sesampainya di sekolah seperti biasa aku memasuki kelas dengan semangat. Mengikuti pelajaran dengan baik dan bersosialisasi dengan teman sekelas. Tugas dan PR nan menumpuk serta pelajaran matematika yang memuakkan sudah menjadi makanan sehari-hari. Aku seperti siswa Indonesia pada umumnya juga membenci pelajaran hitung menghitung yang dikenal dengan matematika itu, heheee..


Hari itu di sekolah sama seperti hari biasanya, saat bel istirahat berbunyi aku segera pergi ke kelas Dira, teman SD ku yang kubicarakan pada cerita sebelumnya. Kami tidak satu kelas tapi setiap jam istirahat kami selalu bermain bersama. Jam istirahat kami isi dengan kegiatan makan di kantin sembari berbincang mengenai banyak hal. Mulai dari pelajaran yang susah, guru galak, teman nyebelin hingga cowok yang ditaksir pun kami perbincangkan. Hari itu Dira bercerita bahwa ia memiliki seseorang yang ia sukai.


“Serius Dir suka ama si lutfi?” mencoba memastikan kembali apa yang barusan ku dengar dari mulut Dira

“Hmm.. gimana yah, Cuma sekedar suka aja gitu. Gak tau juga gimana cara deketinnya”

“Tenang dir kan ada aku, ntar dibantuin deh biar sampai jadian ama dia.”

“Apaan sih deket aja belum udah ngomongin jadian aja,” rona merah memancar dari wajah Dira.

“Iih.. harus optimis tau, serahkan aja semua ke mak comblang ini.”

“Wah boleh deh, bantuin yaa mak.”


Raut muka bahagia tersipu malu terpancar dari wajah Indira. Layaknya seorang siswi SMP yang menemukan cinta monyetnya terlihat bahwa ia benar-benar menyukai lelaki itu. Dia adalah teman satu organisasi paskibra kami. Namanya Lutfi Perdana, ia tidak terlalu tinggi dan tidak pula kategori cowok pendek. Berkulit cukup cerah diantara kebanyakan anak cowok di sekolah kami. Aku mengenal lutfi karena dia cukup terkenal dikalangan teman-teman organisasi paskibra.


Saat itu Dira memintaku untuk mencari tahu bagaimana kepribadian Lutfi. Ia terlihat benar-benar ingin dekat dengan Lutfi dan sebagai seorang teman tentu tidak ada alasan menolak permintaannya. Hari berikutnya aku mulai mencari tahu bagaimana keseharian Lutfi. Mulai dari mencari tahu akun media sosialnya hingga mencoba menjadi temannya. Aku lakukan semua itu dengan tujuan awal membantu temanku, namun tak kusangka semua berubah menjadi...


Bersambung..

Ditunggu kelanjutannya yaa, terima kasih sudah membaca blog ini :)

Recent Posts

See All
Hai perkenalkan, nama saya..

Namaku Pricilia Agatha, aku lahir dan menetap di Kota Bukittinggi, kota kecil yang terletak di provinsi Sumatera Barat. Mendengar kata...

 
 
 
Tepat sebelum matahari terbit

Tepat sebelum matahari terbit adalah waktu dimana kamu akan berfikir apakah hari ini akan cerah atau mendung. Saat dimana kamu bingung...

 
 
 

Comentários


Post: Blog2_Post

©2019 by Sweet Memories. Proudly created with Wix.com

bottom of page